Automated Weather Observing Equipment

Suite Sensor Otomatis yg didesain untuk melayani keperluan pengamatan penerbangan serta meteorologi untuk operasi penerbangan yg kondusif serta efisien, peramalan cuaca serta klimatologi. Stasiun Cuaca Bandara Otomatis telah menso penggalan dari pengamatan cuaca.


Jenis Stasiun Cuaca Otomatis yg mempunyai perbedaan namun penting. Termasuk
➤  Automated Weather Observing System (AWOS)
       Sistem Cuaca Bandara yg sanggup dikonfigurasi penuh yg menyediakan Informasi Real Time serta Laporan terus menerus mengenai kondisi cuaca bandara. Stasiun AWOS sebagian besar digunakan, dikelola serta dikendalikan oleh penyedia layanan penerbangan.

➤  Automated Surface Observing System (ASOS)
      Berfungsi sebagai jaringan observasi klimatologis. Tidak setiap ASOS terletak di bandara; Data ASOS diarsipkan di Database Perumusan Permukaan Global.

➤  Automated Weather Sensor System (AWSS)
       Seperti AWOS/ Sistem Cuaca Bandara yg sanggup dikonfigurasi penuh yg menyediakan Informasi Real Time serta Laporan terus menerus mengenai kondisi cuaca bandara.


Peralatan Pengamat Cuaca 

Stasiun Cuaca bandara Otomatis 
Menggunakan banyak sekali peralatan canggih untuk mengamati cuaca. Termasuk

➽  Wind Speed and Direction
Baling-baling angin mekanik serta sistem cangkir untuk mengukur berkecepatan serta arah angin. Sistem sederhana dalam desain: angin memutar tiga gelas yg diputar secara horisontal di sekitar pangkal baling-baling angin, mengatakan asumsi berkecepatan angin, sementara baling-baling di atas bergantian sehingga wajah baling-baling memperlihatkan sedikit perlawanan terhadap angin. , menyebabkan ke arah angin tiba serta mengatakan arah angin.

➽  Visibility
Menentukan Visibilitas, Menggunakan salah satu dari dua tipe sensor
:  ➥  Forward scatter sensors
:  ➥  Transmissometers
Sensor Scatter depan memakai Sinar Inframerah yg dikirim dari satu ujung sensor ke arah penerima, namun diimbangi dengan jalur eksklusif ke receiver dengan sudut tertentu. Jumlah cahaya yg tersebar oleh partikel di udara serta diterima oleh akseptor memilih koefisien kepunahan. Kemudian diubah menso visibilitas memakai aturan Allard's atau Koschmieder.

➽  Present Weather (Falling Precipitation)
Light Emitting Diode Weather Identifier (LEDWI) untuk memilih jenis curah hujan yg jatuh. Sensor  mengukur rujukan kejut presipitasi yg jatuh melalui sinar inframerah sensor (berdiameter sekitar 50 milimeter) serta memilih dari analisis rujukan berkecepatan partikel serta berkecepatan jatuh apakah curah hujan atau hujan turun.

➽ ➽  Obscurations to Vision
Iidak mempunyai sensor terpisah untuk mendeteksi Obscurations Spesifik terhadap penglihatan. Sebaliknya, ketika visibilitas berkurang di bawah 7 mil unsertag-unsertag, sistem memakai suhu serta titik embun yg dilaporkan untuk memilih kabut terhadap penglihatan.
:  ➥  Jika kelembaban relatif rendah (ada perbedaan besar antara suhu serta titik embun)
    Kabut dilaporkan.
:  ➥  Jika kelembaban relatif tinggi (yaitu, ada sedikit perbedaan antara suhu serta titik embun)
    Kabut dilaporkan, tergantung pada jarak pansertag yg tepat.

➽  Cloud Coverage and Ceiling
Menggunakan Ceilometer Sinar Laser yg mengarah ke atas untuk mendeteksi jumlah serta ketinggian awan. Laser mengarah ke atas, serta waktu yg diharapkan biar cahaya yg dipantulkan kembali ke stasiun memungkinkan perhitungan ketinggian dasar awan. Karena area jangkauan yg terbatas (laser hanya sanggup mendeteksi awan secara eksklusif di atas), komputer sistem menghitung batas awan serta langit-langit rata-rata yg dilaporkan ke pengguna eksternal.

➽  Temperature and Dew Point
Menggunakan sensor titik suhu / titik embun (Hygrothermometer) yg didesain untuk operasi kontinu yg biasanya tetap menyala setiap saat, Pengukuran suhu sederhana ketimbang titik embun. Beroperasi dengan prinsip bahwa kendala listrik bervariasi dengan suhu, perangkat suhu resistif platinum mengukur suhu udara sekitar. Termometer ASOS ketika ini ditetapkan sebagai HO-1088, meskipun beberapa sistem yg lebih bau tanah masih memakai HO-83.


➽  Barometric Pressure and Altimeter Setting
Sensor Tekanan Barometrik dipakai untuk menghitung Setting Altimeter QNH. Pilot mengandalkan nilai ini untuk memilih ketinggiannya. Untuk memastikan pemisahan yg kondusif dari meserta serta penghalang lainnya, tingkat akurasi serta keandalan yg tinggi diharapkan dari sensor tekanan.

➽  Precipitation Accumulation
Alat Pengukur Akumulasi Curah Hujan yg dipakai untuk stasiun cuaca bandara otomatis yakni bejana yg dipanaskan. Bagian atas perangkat ini terdiri dari kolektor diameter 1 kaki (0,30 m) dengan penggalan atas terbuka. Kolektor, yg dipanaskan untuk mencairkan presipitasi beku menyerupai salju atau hujan es, mengalirkan air ke dalam dua ruang, wadah berputar yg disebut ember.

➽  Icing (Freezing Rain)
Untuk melaporkan hujan beku, sistem ini menggabungkan output sensor dari sensor hujan pembekuan dengan data dari LEDWI. 
:  ➥  LEDWI.  Memberikan indikasi konkret wacana presipitasi atau
    Hujan yg tidak diketahui sebelum sistem sanggup mengirimkan laporan hujan beku.
:  ➥  LEDWI.  Melaporkan tidak ada presipitasi atau salju, sistem akan mengabaikan masukan
   Dari sensor hujan yg membekukan.

➽  Lightning (Thunderstorms)
Menggunakan National Lightning Detection Network (NLDN) untuk mendeteksi petir melalui Automatic Lightning Detection and Reporting System (ALDARS). NLDN memakai 106 sensor secara nasional untuk melaksanakan triangulasi sambaran petir. Data dari kotak deteksi dimasukkan ke ALDARS, kemudian mengirimkan pesan ke setiap stasiun bandara otomatis yg menginformasikan kedekatannya dengan sambaran petir.







Artikel Terkait