Atmega Avr Microcontrollers

Tags

AVR - Mikrokontroler yg dikembangkan oleh Atmel mulai tahun 1996. Arsitektur Harvard 8-bit RISC chip tunggal mikrokontroler. AVR - keluarga Mikrokontroler pertama yg memakai memori Flash On-Chip untuk penyimpanan Program, EPROM, atau EEPROM yg dipakai oleh Mikrokontroler lain pada dikala itu.

ATmega8535/16/32 - Tiga varian mikrokontroler AVR yg gampang diperoleh di pasaran.
Ketiga hanya pun sering dipakai dalam kelas pembinaan mikrokontroler serta robotik yg diadakan NEXT SYSTEM Robotics Learning Center, semenjak tahun 2007.

Fitur standar menyerupai ROM on-chip (Read Only Memory), RAM Data (Random Access Memory), data EEPROM (Memori Terpisah yg Dapat Diprogram Baca Hanya Memori), Timer serta Input / Output Ports.

Periferal suplemen menyerupai Analog to Digital Converters (ADC), Port Antarmuka dll. Memiliki 120 lebih set arahan serta memori aktivitas berkisar antara 4K - 256K Bytes.

"ATmega16"
Di mana AT = Atmel, mega = mega AVR serta 16 = memori flash 16kb.
  ➽  ATmega328
  ➽  C++ Made Easy


Arsitektur Mikrokontroler ATMega

Mikrokontroler ATMega didasarkan pada arsitektur Harvard, yaitu memori data serta memori aktivitas yg terpisah. Memori Program yg pun dikenal sebagai Program atau Code Memory yaitu Flash Random Access Memory (ROM). Ukuran memori aktivitas berkisar antara 8K hingga 128K Bytes.


Memori data dibagi menso tiga bagian
 ➤ 32 General Purpose Register
 ➤ Memori Input / Output serta Memori Akses Statis Real Statis (SRAM).
      sesertagkan ukuran General Purpose Registers tetap.
 ➤ Memori I / O serta ukuran SRAM internal bervariasi dari chip ke chip.





Gambaran singkat masing-masing serta setiap modul

1. General Purpose Register: Mikrokontroler ATMega mempunyai arsitektur berbasis register, yaitu operan serta hasil operasi disimpan dalam register, collocated dengan Central Processing Unit (CPU). Register tujuan umum digabungkan ke Unit Aritmatika Logika (ALU) prosesor.

Register ini dipakai untuk menyimpan warta sementara dikala menjalankan sebuah program. Ini menghabiskan 32 byte memori data serta mengambil lokasi alamat - $ 00 hingga $ FF. Register ini yaitu nomenklatur sebagai R0 hingga R31 serta masing-masing 8 bit

2. Memori Input / Output: Sebagai memori Fungsi Khusus (SFR) sebab didedikasikan untuk fungsi khusus menyerupai register status, timer, komunikasi serial, port I / O, Analog to Digital Counters (ADC), dll. .

Jumlah lokasi yg ditempati oleh memori ini bergantung pada jumlah pin serta fungsi perifer yg disokong oleh chip. Sementara 64 Bytes dari lokasi I / O diperbaiki untuk semua chip, beberapa mikrokontroler ATMega mempunyai memori I / O extended yg berisi register yg berkaitan dengan port ekstra serta periferal.

3. SRAM Internal: Disebut sebagai scratch pad serta dipakai untuk menyimpan data serta parameter oleh pemrogram serta kompiler. Setiap lokasi sanggup diakses eksklusif oleh alamatnya. Digunakan untuk menyimpan data dari Input/Output serta port serial ke dalam CPU.

4. Memori Programmable Flash Electrically Erasable (Flash EEPROM): Memori aktivitas yg sanggup diprogram yg dipakai untuk menyimpan program. Dapat dihapus serta diprogram sebagai satu kesatuan. Karena tidak bergejolak, konten memori dipertahankan meski dalam keadaan matikan. Untuk setiap mikrokontroler ATMega, nomor di simpulan nama menawarkan kapasitas memori flash.

Misalnya, untuk ATMega16, kapasitas memori flash yaitu 16K Bytes. Keuntungan dari memori flash di mikrokontroler ATMega yaitu kemampuan dalam sistemnya, yaitu mikrokontroler sanggup diprogram meski sesertag berada di papan sirkuit.

5. Data Memori Programmable yg Dapat Diakses Secara Elektrik (Data EEPROM): Beberapa memori ini dipakai untuk menyimpan serta mengingat data aktivitas permanen serta parameter sistem lainnya.





Terlepas dari modul memori, koneksi eksternal mikrokontroler untuk pasokan listrik, dua pin input kristal eksternal, prosesor reset serta empat port 8 bit.

1. Port: Mikrokontroler ATMega berisi empat port 8 bit - Port A, Port B, Port C serta Port D. Setiap port dikaitkan dengan tiga register - Data Register (menulis data output ke port), Data Direction Register (menetapkan spesifikasi tertentu pin port sebagai output atau input) serta Input Pin Address (baca data masukan dari port).

2. Clock: Jam mikrokontroler dipakai untuk menyediakan basis waktu ke sub sistem perifer. Kita sanggup meyesuaikan jam secara internal dengan memakai Resistor Capacitor yg sanggup dipilih pengguna atau memakai osilator secara eksternal.

3. Timer serta Penghitung: Mikrokontroler ATMega umumnya berisi 3 timer / counter. Sementara dua timer 8-bit pun bisa dipakai sebagai counter, yg ketiga yaitu counter 16-bit. Ini dipakai untuk menghasilkan sinyal keluaran presisi, menghitung kesoan eksternal atau mengukur parameter sinyal digital masukan.

3. Sistem Komunikasi Serial: Chip mikrokontroler ATMega berisi built-in Universal Synchronous serta Asynchronous Serial Receiver and Transmitter (USART), Serial Peripheral Interface (SPI) serta Two Wire Serial Interface (TWI).

4. Analog ke Digital Converters: Mikrokontroler ATMega berisi subsistem Analog to Digital Converter (ADC) multi-channel. ADC mempunyai resolusi 10 bit serta bekerja menurut prinsip aproksimasi berturut-turut. Hal ini terkait dengan tiga register -ADC Multiplexer Selection Register, ADC Control and Status Register, serta Data Register ADC.

5. Interrupts: Ada 21 interrupt peripheral di ATMega microcontrollers. Sementara 3 dipakai untuk sumber eksternal, tersisa 19 yg dipakai untuk sub-sistem internal. Ini dipakai untuk mengganggu urutan kesoan normal kalau terso keadaan darurat prioritas tinggi.

Mikrocontroller AVR16


PCB Layout


Interfacing ATmega328 with LCD - MCU


AVR - Mesin arsitektur Harvard, Program serta Data disimpan dalam sistem memori fisik terpisah yg muncul di ruang alamat yg berbeda, namun mempunyai kemampuan untuk membaca item data dari memori aktivitas dengan memakai arahan khusus.


1060-Atmega-AVR-Projects (18) - ATmega32 AVR
[  ATmega328 8-bit-AVR-Microcontroller (24) - Atmel
[  ATmega328/P AVR MCU Datasheet (445) - Microchip
[  BASCOM AVR Software Design (150) - MRGS Technology Electronics
[  Rele Tegangan Menggunakan Mikrokontroler (6) - Zaenab Muslimin

Artikel Terkait