Unit Automated Surface Observing System (ASOS) - Suite Sensor Otomatis yg didesain untuk memenuhi keperluan pengamatan meteorologi serta penerbangan. Sistem umum melaporkan pada Interval per jam, Juga melaporkan pengamatan khusus kalau kondisi cuaca berubah dengan cepat serta melewati Ambang Operasi Penerbangan.
ASOS Berfungsi sebagai jaringan observasi klimatologis. Tidak setiap ASOS terletak di bandara; Data ASOS diarsipkan di Database Perumusan Permukaan Global, dengan data mulai dari tahun 1901.
National Weather Service (NWS), Sebagai bab dari upaya modernisasi, menerapkan Automated Surface Observing System (ASOS). Aspek ASOS versus Sistem Pengamatan Manual. Berdasarkan Spesifikasi ASOS serta survei informal pengguna winddata ASOS yg potensial, cacat sampling angin serta seni administrasi arsip yg dipilih untuk ASOS dibahas dalam hal dampaknya terhadap banyak sekali kelompok pengguna.
Pengembangan Laporan Rutin / Laporan Cuaca Khusus (METAR / SPECI). Algoritma yg dikembangkan untuk Automated Surface Observing System (ASOS).
➤ Algoritma
➤ Uji akurasi
➤ Penerapan algoritma
➤ Sumber kesalahan dijelaskan
Algoritma memungkinkan tersonya insiden curah hujan yg harus dilacak
Pemantauan Iklim - Komponen Dasar untuk memahami variabilitas iklim serta Regional. Inovasi telah meningkat di sektor akademik serta swasta, yg mengarah ke infrastruktur pemantauan iklim yg merevitalisasi bagaimana negara sanggup mengatasi tantangan yg berkembang.
Pembentukan "MESONET" Regional - Jaringan pengamatan permukaan yg mengukur variabel atmosfer serta tanah paling sedikit per jam pada Resolusi Spasial 10-50 km - tidak hanya berhasil menyediakan jago meteorologi dengan gosip real-time yg vital untuk peramalan cuaca namun telah membantu mendokumentasikan fenomena iklim regional.
Jaringan pun menyediakan data beresolusi tinggi untuk meningkatkan pemahaman perihal variabilitas iklim baik di ruang serta waktu.
Tahun 1880,
Kontras antara Pengamatan Sinoptik serta Klimatologis, pertama kali memanifestasikan tiga dekade sebelumnya, telah menso jauh lebih jelas.
Pengamatan Sinoptik terhadap Tekanan, suhu, angin, keadaan langit, cuaca sekarang, serta jarak pansertag, dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari serta Segera dikirim melalui telegram elektrik ke perkantoran sentra tempat mereka merencanakan peta yg kemudian mempunyai Isobar serta Fitur lainnya yg digambar.
Pengamatan Klimatologi Dilakukan sekali sehari, pada 09.00, serta termasuk elemen Non-Sinoptik menyerupai Suhu Maksimum serta Minimum serta Curah Hujan selama 24 jam sebelumnya, putaran angin, keadaan tanah, suhu tanah, serta durasi sinar matahari.
Operator Jaringan Mulai menyadari manfaat peningkatan kualitas sensor, metode, serta pengelolaan data mereka. Perubahan dihasilkan dari rekomendasi oleh National Research Council (NRC 1999) bahwa Operator Jaringan membekali
10 Prinsip Pemantauan Iklim berikut, yg diajukan oleh Karl et al. (1995)
01. ➽ Pengelolaan Perubahan Jaringan
Operator Jaringan harus secara kritis menyidik bagaimana perubahan dalam jaringan mereka (mis., Lokasi stasiun, pemrosesan data, instrumentasi) sanggup menghipnotis analisis klimatologis lokal serta wilayahnya.
02. ➽ Pengujian paralel
Perubahan dalam Jaringan, Operator Jaringan harus membuatkan fungsi transfer yg sesuai untuk rangkaian waktu dengan mengoperasikan sistem usang serta gres (lokasi, instrumen, dll.) Secara bersamaan selama periode waktu yg cukup usang untuk mengamati kisaran variabilitas iklim. .
03. ➽ Metadata
Operator Jaringan harus mendokumentasikan sistem pengamatan serta mekanisme operasinya, termasuk lokasi stasiun serta pemaparan, instrumentasi, waktu sampling, metode kalibrasi serta validasi, mekanisme penjaminan mutu, algoritma pengolahan data, serta gosip lainnya yg berkaitan dengan data history.
04. ➽ Kualitas serta Kesinambungan Data
Operator Jaringan harus secara rutin menilai kualitas serta homogenitas semua pengamatan.
05. ➽ Penilaian Lingkungan Terpadu
Operator Jaringan harus merencanakan semoga data mereka dipakai dalam evaluasi iklim negara, regional, nasional, atau internasional. Analisis ilmiah secara teratur terhadap rangkaian waktu data memberi nilai tambah pada agenda pemantauan.
06. ➽ Penting Secara Historis
Operator Jaringan harus mengidentifikasi situs yg dilindungi dalam jaringan mereka yg akan dipertahankan selama beberapa dekade hingga satu kala atau lebih. Situs harus diprioritaskan menurut kontribusinya untuk mendapat rekaman iklim jangka panjang yg homogen.
07. ➽ Data Pelengkap
Operator Jaringan harus memprioritaskan sertaa untuk tempat miskin data, variabel yg tidak teramati, tempat yg sensitif terhadap penggunaan lahan / tutupan lahan atau perubahan lainnya, serta resolusi temporal yg tinggi untuk pengukuran kritis.
08. ➽ Persyaratan Iklim
Perancang Jaringan, Operator, serta Insinyur instrumen harus diberi persyaratan pemantauan iklim yg sesuai dengan wilayah serta sesuai dengan standar nasional serta internasional pada awal perancangan jaringan.
09. ➽ Kontinuitas Tujuan
Operator Jaringan harus berkomitmen terhadap pengamatan jangka panjang serta stabil sambil pun melayani keperluan operasional jangka pendek.
10. ➽ Akses Data serta Metadata
Operator Jaringan harus membuatkan sistem pengelolaan data yg memungkinkan pengguna mengakses, menggunakan, serta menafsirkan data serta data dengan gampang serta irit biaya.
ASOS Berfungsi sebagai jaringan observasi klimatologis. Tidak setiap ASOS terletak di bandara; Data ASOS diarsipkan di Database Perumusan Permukaan Global, dengan data mulai dari tahun 1901.
National Weather Service (NWS), Sebagai bab dari upaya modernisasi, menerapkan Automated Surface Observing System (ASOS). Aspek ASOS versus Sistem Pengamatan Manual. Berdasarkan Spesifikasi ASOS serta survei informal pengguna winddata ASOS yg potensial, cacat sampling angin serta seni administrasi arsip yg dipilih untuk ASOS dibahas dalam hal dampaknya terhadap banyak sekali kelompok pengguna.
Pengembangan Laporan Rutin / Laporan Cuaca Khusus (METAR / SPECI). Algoritma yg dikembangkan untuk Automated Surface Observing System (ASOS).
➤ Algoritma
➤ Uji akurasi
➤ Penerapan algoritma
➤ Sumber kesalahan dijelaskan
Algoritma memungkinkan tersonya insiden curah hujan yg harus dilacak
Pemantauan Iklim - Komponen Dasar untuk memahami variabilitas iklim serta Regional. Inovasi telah meningkat di sektor akademik serta swasta, yg mengarah ke infrastruktur pemantauan iklim yg merevitalisasi bagaimana negara sanggup mengatasi tantangan yg berkembang.
Pembentukan "MESONET" Regional - Jaringan pengamatan permukaan yg mengukur variabel atmosfer serta tanah paling sedikit per jam pada Resolusi Spasial 10-50 km - tidak hanya berhasil menyediakan jago meteorologi dengan gosip real-time yg vital untuk peramalan cuaca namun telah membantu mendokumentasikan fenomena iklim regional.
Jaringan pun menyediakan data beresolusi tinggi untuk meningkatkan pemahaman perihal variabilitas iklim baik di ruang serta waktu.
PENGAMATAN IKLIM PERMUKAAN
Tahun 1880,
Kontras antara Pengamatan Sinoptik serta Klimatologis, pertama kali memanifestasikan tiga dekade sebelumnya, telah menso jauh lebih jelas.
Pengamatan Sinoptik terhadap Tekanan, suhu, angin, keadaan langit, cuaca sekarang, serta jarak pansertag, dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari serta Segera dikirim melalui telegram elektrik ke perkantoran sentra tempat mereka merencanakan peta yg kemudian mempunyai Isobar serta Fitur lainnya yg digambar.
Pengamatan Klimatologi Dilakukan sekali sehari, pada 09.00, serta termasuk elemen Non-Sinoptik menyerupai Suhu Maksimum serta Minimum serta Curah Hujan selama 24 jam sebelumnya, putaran angin, keadaan tanah, suhu tanah, serta durasi sinar matahari.
Operator Jaringan Mulai menyadari manfaat peningkatan kualitas sensor, metode, serta pengelolaan data mereka. Perubahan dihasilkan dari rekomendasi oleh National Research Council (NRC 1999) bahwa Operator Jaringan membekali
10 Prinsip Pemantauan Iklim berikut, yg diajukan oleh Karl et al. (1995)
01. ➽ Pengelolaan Perubahan Jaringan
Operator Jaringan harus secara kritis menyidik bagaimana perubahan dalam jaringan mereka (mis., Lokasi stasiun, pemrosesan data, instrumentasi) sanggup menghipnotis analisis klimatologis lokal serta wilayahnya.
02. ➽ Pengujian paralel
Perubahan dalam Jaringan, Operator Jaringan harus membuatkan fungsi transfer yg sesuai untuk rangkaian waktu dengan mengoperasikan sistem usang serta gres (lokasi, instrumen, dll.) Secara bersamaan selama periode waktu yg cukup usang untuk mengamati kisaran variabilitas iklim. .
03. ➽ Metadata
Operator Jaringan harus mendokumentasikan sistem pengamatan serta mekanisme operasinya, termasuk lokasi stasiun serta pemaparan, instrumentasi, waktu sampling, metode kalibrasi serta validasi, mekanisme penjaminan mutu, algoritma pengolahan data, serta gosip lainnya yg berkaitan dengan data history.
04. ➽ Kualitas serta Kesinambungan Data
Operator Jaringan harus secara rutin menilai kualitas serta homogenitas semua pengamatan.
05. ➽ Penilaian Lingkungan Terpadu
Operator Jaringan harus merencanakan semoga data mereka dipakai dalam evaluasi iklim negara, regional, nasional, atau internasional. Analisis ilmiah secara teratur terhadap rangkaian waktu data memberi nilai tambah pada agenda pemantauan.
06. ➽ Penting Secara Historis
Operator Jaringan harus mengidentifikasi situs yg dilindungi dalam jaringan mereka yg akan dipertahankan selama beberapa dekade hingga satu kala atau lebih. Situs harus diprioritaskan menurut kontribusinya untuk mendapat rekaman iklim jangka panjang yg homogen.
07. ➽ Data Pelengkap
Operator Jaringan harus memprioritaskan sertaa untuk tempat miskin data, variabel yg tidak teramati, tempat yg sensitif terhadap penggunaan lahan / tutupan lahan atau perubahan lainnya, serta resolusi temporal yg tinggi untuk pengukuran kritis.
08. ➽ Persyaratan Iklim
Perancang Jaringan, Operator, serta Insinyur instrumen harus diberi persyaratan pemantauan iklim yg sesuai dengan wilayah serta sesuai dengan standar nasional serta internasional pada awal perancangan jaringan.
09. ➽ Kontinuitas Tujuan
Operator Jaringan harus berkomitmen terhadap pengamatan jangka panjang serta stabil sambil pun melayani keperluan operasional jangka pendek.
10. ➽ Akses Data serta Metadata
Operator Jaringan harus membuatkan sistem pengelolaan data yg memungkinkan pengguna mengakses, menggunakan, serta menafsirkan data serta data dengan gampang serta irit biaya.