Jenis Pendekatan Instrumen Berbasis Localizer ke bandara. Digunakan di tempat-tempat di mana, alasannya yaitu meserta serta faktor lainnya, Array antena localizer tidak selaras dengan landasan yg dilayaninya.
Array Antena Localizer sanggup diimbangi (Runcing /sasaran) sedemikian rupa sehingga cara pendekatan diproyeksikan tidak lagi terletak di sepanjang garis tengah landasan pacu (Merupakan norma untuk Sistem Localizer Non-Offset serta Non-LDA ).
Jika Sudut Offset 30 derajat atau kurang, akomodasi ini diklasifikasikan sebagai localizer offset. Jika sudut offset lebih besar dari tiga puluh derajat, akomodasi ini diklasifikasikan sebagai localizer-type directional aid (LDA).
Sebagai "Bantuan Terarah" serta hanya pendekatan Kategori I (CAT I), daripada sistem pendaratan instrumen lengkap (Full-Ared Instrument Landing System / ILS), LDA umum untuk membantu pilot dengan kondusif mencapai titik di akrab lingkungan landasan pacu.
Diharapkan sanggup melihat landasan pacu, Saat akan melanjutkan serta mendarat secara Visual, sebagai lawan dari (misalnya) sistem IIIS penuh (CAT III) yg memungkinkan pilot terbang, tanpa rujukan visual, sangat akrab dengan permukaan landasan (biasanya sekitar 100ft) tergantung peralatan yg sempurna di pesawat terbang serta di tanah.
LDA Menggunakan peralatan yg sama persis untuk membuat course sebagai localizer standar yg dipakai dalam ILS. Pendekatan LDA didesain dengan lebar normal, 3 hingga 6 derajat. (Masing-masing "Edge-of-Course", biasanya 1,5 atau 3 derajat kiri serta kanan
Sinyal yg ditransmisikan dibentuk sedemikian rupa untuk memastikan defleksi jarum CDI skala penuh di serta di luar tepi ini, so pilot akan Tidak pernah salah percaya bahwa beliau mencegat kursus di luar area kursus yg sebenarnya.
Area antara lendutan jarum skala penuh inilah yg mendefinisikan lebar kursus.) Pendekatan LDA (dianggap pendekatan non-presisi) mungkin mempunyai satu atau lebih beacon penanda, mungkin DME, serta jarang terso kemiringan meluncur, sama menyerupai Pendekatan presisi lainnya, menyerupai pendekatan ILS.
1. Penggunaan serta Akurasi
Yang sebanding dengan localizer namun bukan bab dari ILS yg lengkap. Course LDA menyediakan pendekatan course yg lebih sempurna daripada instalasi Simple Directional Facility (SDF), yg mempunyai lebar course 6 atau 12 derajat.
2. LDA tidak selaras dengan landasan pacu
Minimum lurus sanggup dipublikasikan di mana penyelarasan tidak melebihi 30 derajat antara jalur serta landasan pacu. Nilai minimum yg melingkar hanya dipublikasikan di kawasan penyelarasan ini melebihi 30 derajat.
3. Pendekatan LDA
Yang sangat terbatas pun menggabungkan Glideslope. Dijelaskan dalam tampilan rencana skema pendekatan instrumen dengan catatan, "LDA / Glideslope."
Termasuk kategori Prosedur pendekatan yg gres didefinisikan yg disebut
➽ Approach with Vertical Guisertace (APV)
LDA Minima untuk dengan serta tanpa Glideslope disediakan serta dijelaskan pada garis minima dari skema pendekatan sebagai S-LDA / GS serta S-LDA. Karena pendekatan selesai tidak sesuai dengan garis tengah landasan pacu, manuver embel-embel akan diharapkan ketimbang dengan pendekatan ILS.
Array Antena Localizer sanggup diimbangi (Runcing /sasaran) sedemikian rupa sehingga cara pendekatan diproyeksikan tidak lagi terletak di sepanjang garis tengah landasan pacu (Merupakan norma untuk Sistem Localizer Non-Offset serta Non-LDA ).
Jika Sudut Offset 30 derajat atau kurang, akomodasi ini diklasifikasikan sebagai localizer offset. Jika sudut offset lebih besar dari tiga puluh derajat, akomodasi ini diklasifikasikan sebagai localizer-type directional aid (LDA).
Sebagai "Bantuan Terarah" serta hanya pendekatan Kategori I (CAT I), daripada sistem pendaratan instrumen lengkap (Full-Ared Instrument Landing System / ILS), LDA umum untuk membantu pilot dengan kondusif mencapai titik di akrab lingkungan landasan pacu.
Diharapkan sanggup melihat landasan pacu, Saat akan melanjutkan serta mendarat secara Visual, sebagai lawan dari (misalnya) sistem IIIS penuh (CAT III) yg memungkinkan pilot terbang, tanpa rujukan visual, sangat akrab dengan permukaan landasan (biasanya sekitar 100ft) tergantung peralatan yg sempurna di pesawat terbang serta di tanah.
LDA Menggunakan peralatan yg sama persis untuk membuat course sebagai localizer standar yg dipakai dalam ILS. Pendekatan LDA didesain dengan lebar normal, 3 hingga 6 derajat. (Masing-masing "Edge-of-Course", biasanya 1,5 atau 3 derajat kiri serta kanan
Area antara lendutan jarum skala penuh inilah yg mendefinisikan lebar kursus.) Pendekatan LDA (dianggap pendekatan non-presisi) mungkin mempunyai satu atau lebih beacon penanda, mungkin DME, serta jarang terso kemiringan meluncur, sama menyerupai Pendekatan presisi lainnya, menyerupai pendekatan ILS.
KSFO, LDA DME RWY 28R and LDA PRM RWY 28R, San Francisco
Localizer Type Directional Aid (LDA)
Yang sebanding dengan localizer namun bukan bab dari ILS yg lengkap. Course LDA menyediakan pendekatan course yg lebih sempurna daripada instalasi Simple Directional Facility (SDF), yg mempunyai lebar course 6 atau 12 derajat.
2. LDA tidak selaras dengan landasan pacu
Minimum lurus sanggup dipublikasikan di mana penyelarasan tidak melebihi 30 derajat antara jalur serta landasan pacu. Nilai minimum yg melingkar hanya dipublikasikan di kawasan penyelarasan ini melebihi 30 derajat.
3. Pendekatan LDA
Yang sangat terbatas pun menggabungkan Glideslope. Dijelaskan dalam tampilan rencana skema pendekatan instrumen dengan catatan, "LDA / Glideslope."
Termasuk kategori Prosedur pendekatan yg gres didefinisikan yg disebut
➽ Approach with Vertical Guisertace (APV)
LDA Minima untuk dengan serta tanpa Glideslope disediakan serta dijelaskan pada garis minima dari skema pendekatan sebagai S-LDA / GS serta S-LDA. Karena pendekatan selesai tidak sesuai dengan garis tengah landasan pacu, manuver embel-embel akan diharapkan ketimbang dengan pendekatan ILS.