Satellite Frequency Bands

Satelit Komunikasi - Satelit Buatan yg mengirimkan serta menguatkan sinyal telekomunikasi radio melalui transponder; Menciptakan saluran komunikasi antara sumber pemancar serta peserta di lokasi yg berbeda di Bumi. Satelit komunikasi dipakai untuk aplikasi televisi, telepon, radio, dunia maya, serta militer.




2.000 Lebih Satelit Komunikasi di orbit Bumi, yg dipakai oleh organisasi swasta serta pemerintah. Komunikasi Nirkabel memakai gelombang elektromagnetik untuk membawa sinyal. Gelombang ini membutuhkan garis pansertag, serta alasannya yaitu itu terhambat oleh kelengkungan Bumi.

Tujuan Satelit Komunikasi - Untuk memberikan sinyal di sekitar kurva Bumi yg memungkinkan komunikasi antara titik-titik yg terpisah secara luas. Satelit Komunikasi memakai banyak sekali Frekuensi Radio serta Gelombang Mikro. 

➽  Menso satelit serta wahana antariksa yg mempunyai kegunaan harus berkomunikasi
➽  Menyampaikan Komunikasi antara dua titik
➽  Mentransmisikan Data yg telah mereka kumpulkan. 

Untuk menghindari gangguan sinyal, organisasi internasional mempunyai peraturan yg rentang frekuensi atau "BANDS" organisasi tertentu diizinkan untuk digunakan. Alokasi pita ini meminimalkan risiko gangguan sinyal.

Teknologi Satelit berkembang dengan cepat, serta aplikasi untuk teknologi satelit semakin meningkat setiap saat. Satelit tidak hanya sanggup dipakai untuk komunikasi radio, namun pun dipakai untuk astronomi, peramalan cuaca, penyiaran, pemetaan serta banyak lagi aplikasi.

Band Frekuensi yg lebih tinggi biasanya memberi terusan pada bandwidth yg lebih lebar, namun pun lebih rentan terhadap degradasi sinyal alasannya yaitu 'hujan memudar' (penyerapan sinyal radio oleh hujan, salju atau es atmosfer).

Penggunaan, Jumlah serta Ukuran Satelit yg meningkat, kemacetan telah menso duduk kasus serius di pita frekuensi rendah. Teknologi gres sesertag diselidiki sehingga grup band yg lebih tinggi sanggup digunakan.

International Telecommunications Union (ITU)
Baserta Global mengalokasikan Alokasi Frekuensi Radio.
  ➤  L-Band (1-2 GHz) 
  ➤  C-Band (4-8 GHz) 
  ➤  Ku-Band (12-18 GHz)
  ➤  Ka-Band (26,5-40 GHz) 





➤  L-Band (1-2 GHz) 
Dengan frekuensi yg relatif rendah, L-band lebih gampang diproses, membutuhkan peralatan RF yg kurang canggih serta makin ekonomis, serta alasannya yaitu lebar balok yg lebih lebar, akurasi penunjuk antena tidak harus seakurat grup band yg lebih tinggi.

Sebagian kecil (1,3-1.7GHz) L-Band yg dialokasikan untuk komunikasi satelit di Inmarsat. Inmarsat memakai L-band untuk Broadband Armada mereka, Inmarsat-B serta C.

Antena Inmarsat A serta B yg lebih renta biasanya berdiameter 1 meter, namun, dengan dilepaskan nya satelit yg lebih besar lengan berkuasa serta penggunaan balok terarah, antena broadband Armada yg gres turun kurang dari 30cm (12 inci).

L-Band pun dipakai untuk satelit orbit rendah bumi, satelit militer, serta koneksi nirkabel terestrial menyerupai ponsel GSM. Ini pun dipakai sebagai frekuensi menengah untuk TV satelit dimana sinyal grup band Ku atau Ka dikonversi ke L-Band di antena LNB, supaya lebih gampang untuk transportasi dari antena ke dek bawah, atau peralatan indoor.


➤  C-Band (4-8 GHz) 
Satelit C-Band mentransmisikan sekitar 6 GHz serta mendapatkan sekitar 4 GHz. Menggunakan antena besar (2,4- 3.7 meter). C-Band dipakai oleh kapal besar yg melintasi lautan secara teratur serta memerlukan gangguan, berdedikasi, selalu pada konektivitas ketika mereka bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain. 

Jalur petampilanan biasanya menyewakan segmen bandwidth satelit yg disediakan ke kapal secara penuh waktu, menyediakan koneksi ke Internet, jaringan telepon umum, serta data yg dibawa pulang ke perkantoran sentra mereka.

C-Band untuk sambungan gelombang mikro terestrial, sanggup menjadikan duduk kasus ketika kapal masuk ke pelabuhan serta mengganggu hubungan terestrial kritis. Mengakibatkan pembatasan dalam 300km garis pantai, mengharuskan terminal dimatikan ketika mendekati pelabuhan.


➤  Ku-Band (12-18 GHz)
Ku-Band dipakai untuk TV satelit serta dipakai untuk sebagian besar sistem VSAT pada kapal pesiar serta kapal hari ini. Lebih banyak bandwidth yg tersedia di Ku-Band serta makin irit daripada C atau L-band.

Kelemahan utama Ku-Band yaitu hujan memudar. Panjang gelombang tetesan hujan bertepatan dengan panjang gelombang Ku-Band yg mengakibatkan sinyal dilemahkan ketika hujan. Ketepatan penentuan antena perlu jauh lebih ketat daripada terminal L-Band Inmarsat, alasannya yaitu lebar balok yg sempit, serta hasilnya terminal harus lebih sempurna serta lebih mahal.

Cakupan Ku Band umumnya dilakukan oleh balok spot regional, mencakup area daratan utama dengan penerimaan TV. Kapal VSAT yg bergerak dari satu wilayah ke wilayah perlu mengubah balok satelit, terkasertag tanpa cakupan di antara balok. 

Ukuran Antena VSAT biasanya berkisar dari standar 1 meter, menyerupai SeaTel 4009, hingga 1,5 meter untuk operasi di kawasan pinggiran serta, baru-baru ini, serendah 60cm untuk operasi spektrum penyebaran.


➤  Ka-Band (26,5-40 GHz) 
Frekuensi yg sangat tinggi yg membutuhkan akurasi penunjuk yg cantik serta peralatan RF yg canggih. Ku-band rentan terhadap hujan. Digunakan untuk TV satelit definisi tinggi. Bandwidth Ka-Band banyak serta diimplementasikan cukup murah dibanding Ku-Band.

Tahun 2010 Inmarsat akan menyediakan layanan VSAT Ka-Band global. Semakin banyak bandwidth Ka-Band yg tersedia, akan ada beberapa penyedia satelit lainnya yg memberikan VSAT Ka-Band secara lebih regional.

Keuntungan dari solusi Inmarsat yaitu antena global, mulus, jauh lebih kecil, serta harus jauh makin irit dari layanan Ku-Band. Jika harga benar, sanggup merevolusi industri VSAT laut. 




Artikel Terkait